Rabu, 14 Desember 2016

PUPUK

Nama              : Sherly Debora Laluan
NPM               : D1C015052
Prodi               : S1 Jurnalistik
Matkul            : Teknik Wawancara & Reportase


Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanaman atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Dan saya akan mengulas singkat tentang pupuk dengan narasumber saya, pak Gianto.
Pak Gianto seorang penjual pupuk dan tanaman bunga hias di Jln Putri Gading Cempaka, Kota Bengkulu. Pupuk yang dia jual ada beberapa yakni, pupuk kompos, pupuk sekam padi bakar, dan pupuk tai sapi kering, pupuk yang paling sering pak Gianto gunakan untuk tanaman bunga hiasnya adalah pupuk sekam padi dan tai sapi kering.

Sedangkan pupuk kompos lebih cocok digunakan untuk tanaman buah-buahan. Pupuk yang dibeli pak Gianto dengan pengepul berasal dari daerah curup dan pak gianto menjual lagi pupuk-pupuknya dengan harga sekitar 10 ribu – 20 ribu per karungnya. Tidak hanya tanaman hias saja yang terjual melainkan pupuk-pupuknya juga banyak peminat yang membeli. Karna jika hanya membeli tanaman hias tanpa pupuk dapat dikatakan sama saja bohong, karena tanaman hias sangat membutuhkan untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan. Ujar Pak Gianto.

KOPI

NAMA           : SHERLY DEBORA LALUAN
NPM               : D1C015052
PRODI           : S1 JURNALISTIK
MATKUL      : TEKNIK WAWANCARA DAN REPORTASE


Siapa sih yang tidak kenal dengan kopi? Dari anak kecil sampai orang tua pasti sudah sangat mengenal kopi yang memiliki cita rasa yang sangat unik dan nikmat tentunya. Provinsi Bengkulu tidak hanya terkenal dengan makanannya saja yang lezat dan unik, ternyata Provinsi Bengkulu juga memiliki dan memproduksi kopi sendiri. Dan saya akan mengulas singkat tentang kopi terutama pada tanamannya dari hasil wawancara saya kemarin di kepahiang.
            Pertumbuhan Tanaman kopi sangat unik selain unik Tanaman kopi merupakan tanaman yang mengeluarkan modal cukup banyak, karena butuh waktu yang sangat lama sekali dalam pertumbuhannya dari benih hingga tanamannya besar dan berbuah. Tanaman kopi butuh sekitar jangka waktu 4-5 tahun dalam pertumbuhannya, dan untuk berbuah sampai pada musim panennya tanaman kopi butuh waktu 1 tahun. Walaupun lama petani kopi tetap semangat dalam merawat tanaman kopi ini.
            Dalam merawat tanaman kopi ini dapat dikatakan susah-susah gampang yakni, dari memberi pupuk, dengan cara menyemai daun-daun kopi agar tanaman kopi terlihat muda, dengan cara penyepingan yaitu membuang daun-daun dan ranting yang sudah tua agar tidak menghambat pembuahannya dan buahhnya menjadi lebat.

Hingga pada musim panen, kopi di petik, Setelah dipetik Kopi di jemur dan setelah dijemur kopi di giling menjadi serbuk serbuk kopi yang sering kita lihat, kemudian kopi di bungkus dan di jual kepada pengepul kopi. Ujar Ibu Dewi sang Petani Kopi.