Sejarah Benteng
Marlborough yang Menyimpan Banyak Misteri
Salah satu objek wisata di Kota Bengkulu yang cukup populer di
kalangan para wisatawan adalah Benteng Fort Marlborough. Benteng ini merupakan
salah satu warisan peninggalan jaman kolonial Inggris di Kota Bengkulu. Benteng
ini sendiri dibangun oleh pemerintahan Inggris sekitar Tahun 1713 hingga Tahun
1719.
Nama benteng ini diambil dari salah satu nama pahlawan besar
Inggris yaitu John Churchill Duke of Marlborough I. Benteng ini dulunya
merupakan bangunan pusat pemerintahan Inggris di Provinsi Bengkulu. Benteng ini
juga digunakan oleh Pemerintah Inggris selama lebih dari 140 Tahun.
Benteng ini kabarnya digunakan sebagai pusat strategis
Kolonial Inggris di bidang politik, ekonomi, budaya, sosial, ideologi,
pertahanan, dan juga keamanan. Hingga saat ini, Benteng ini masih berdiri
dengan kokoh, meskipun telah berumur lebih dari 140 Tahun.
Baiklah, karena saya menyukai Benteng Marlborough, untuk itu
saya akan menuliskan peninggalan-peninggalan sejarah di Benteng Marlborough
yang saya ketahui. Untuk menambahkan informasi dan mudah-mudahan semakin banyak
peminat yang ingin mengunjungi Benteng Marlborough, sehingga Kota Bengkulu
dapat memberikan kesan baik untuk semua pengunjung domestik dan turis yang
berkunjung.
Benteng Marlborough tergolong sebagai salah satu destinasi
wisata sejarah di daerah Kota Bengkulu. Di lokasi benteng ini, Anda bisa
mendapatkan berbagai macam informasi sejarah tentang kolonial Inggris di
Indonesia.
Lokasi Benteng Marlborough berada tidak jauh dari pusat Kota
Bengkulu. Untuk mencapai lokasi wisata budaya yang satu ini Anda hanya
memerlukan perjalanan selama tidak lebih dari 1 jam perjalanan. Untuk bisa
berada di lokasi benteng ini, Anda dapat memanfaatkan berbagai macam
transportasi umum maupun pribadi yang tersedia di pusat Kota Bengkulu.
Lokasi Benteng ini pada jaman Kolonial Inggris sengaja dibuat
di pusat kota dan juga dekat dengan daerah pantai. Hal ini dikarenakan, pada
masa itu, benteng ini merupakan pusat pemerintahan di Kota Bengkulu sehingga
memerlukan akses transportasi yang mudah dan juga cepat ke daerah perairan
ataupun pantai. Tidak hanya itu Benteng Fort Marlborough juga sebuah benteng
terbesar di Asia yang notabene adalah peninggalan Pemerintah Inggris pada saat
penjajahan di Indonesia.
Selain menjadi tempat wisata, Benteng Marlborough juga dapat
dijadikan sebagai referensi untuk melakukan penelitian tentang sejarah. Setiap
wisatawan yang berkunjung ke tempat bersejarah ini dapat menyempatkan waktunya
untuk berkunjung ke pantai Paderi dan pantai Zakat yang terletak tidak jauh
dari Benteng Marlborough.
Di sekitar Benteng Marlborough terdapat sebuah jembatan yang
sangat unik. Dimana jembatan ini berbentuk layaknya sebuah ekor yang bisa di
lepas pasang. Bentuk bangunan dinding bagian luar juga masih natural, Nampak
seperti parit.
Fungsi Ruangan dan Bangunan di Dalam Benteng Marlborough :
Bastion
Bastion Adalah sebuah bangunan menjorok yang terletak di
setiap sudut sudut gedung. Fungsi dari bangunan ini adalah untuk menyerang
musuh dengan tidak menampakkan dirinya.
Revaline
Revaline Adalah Sebuah Bangunan diatas parit yang mempunyai
tiga sudut. Bangunan terhubung dengan sebuah benteng melalui sebuah jembatan.
Ruang Tahanan
Ruang tahanan adalah salah satu tuang yang paling menyeramkan
dari Benteng Marlborough Bengkulu ini. Ruangan ini berfungsi sebagai tempat
menampung para tahanan pada masa penjajahan.
Gudang Persenjataan
Tempat yang digunakan untuk menyimpan perlengkapan
persenjataan oleh pemerintahan Inggris, yang termasuk didalamnya adalah meriam.
Meriam
Sebuah senjata peninggalan inggris yang pada masanya digunakan
untuk peperangan. Terdapat 4 meriam yang diletakkan di tempat terpisah, yaitu
dua meriam diletakkan disebelah utara dan dua lainnya diletakkan disebelah
timur.
Terowongan
Di dalam Benteng Marlborough terdapat sebuah terowongan dengan
lebar 2 meter dan panjang kurang lebih 6 meter. Terowongan ini dibangun di
bawah tanah dan berfungsi sebagai jalur aman untuk keluar masuk benteng. Konon
berdasarkan berita yang beredar, Terowongan ini pada mulanya sangat panjang.
Bahkan ujung dari terowongan ini memiliki beberapa cabang yang berujung di
pantai Paderi, Pantai Zakat dan Istana Gubernur. Dan seiring berjalannya waktu,
terowongan ini tertutup tanah dan yang tersisa saat ini hanya sepanjang 6
meter.
Tidak hanya sejarahnya saja yang menarik, Benteng Marlborough
juga menyimpan banyak misteri didalam bentengnya. Sudah menjadi rumor umum bagi masyarakat Bengkulu mengenai
kisah kisah aneh yang sering terjadi di dalam Benteng Marlborough, dimana
sering terjadi kejanggalan kejanggalan yang hingga kini masih menjadi misteri.
Mahkluk Halus
Beberapa pengunjung yang sedang berjalan jalan di lantai bawah
mengaku seringkali diperlihatkan sesosok pemuda dengan keadaan kaki di rantai
dan di pasung. Keadaan dan kondisi bawah tanah Benteng Marlborough memang
lembab, dan menurut ahli supranatural tempat lembah memang seringkali menjadi
tempat bersinggah nya para mahkluk halus.
Suara Langkah Kaki
Tidak sedikit juga para pengunjung yang memasuki Benteng
Marlborough Bengkulu ini mengaku seringkali diperdengarkan oleh suara langkah
kaki. Seolah olah ada seseorang yang sedang berjalan, namun ketika dilihat
tidak ada siapa siapa.
Bau busuk
Selain penampakan sosok mahkluk halus dan langkah kaki,
misteri yang paling sering dialami oleh setiap pengunjung yang datang adalah
bau busuk. Bau busuk yang ditimbulkan menyerupai sebuah bangkai binatang.
Namun, pada kenyataannya tidak ada satupun bangkai di dalam gedung Benteng
Marlborough Bengkulu ini.
Pintu Penghubung Alam Gaib
Berdasarkan beberapa isu yang beredar, konon di dalam Benteng
Marlborough Bengkulu ini terdapat sebuah pintu untuk menuju alam gaib. Terdapat
3 buah pintu masuk yang tersebar di lokasi yang berbeda, yaitu di bawah
jembatan, ruang penjara, dan si pintu masuk gerbang. “Mungkin” saja kejadian
kejadian aneh yang acap kali muncul mengisyaratkan kejadian yang telah terjadi
di masa silam.
Demikianlah
peninggalan-peninggalan sejarah Indonesia yang terdapat di Kota Karawang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar